Pengertian NAT dan Cara Konfigurasi pada Router Cisco - Saat ini, protokol IP yang banyak
digunakan adalah IP versi 4 (IPv4). Dengan panjang alamat
4 byte berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat
IP yang tersedia. Jumlah ini secara teoritis,
jumlah komputer yang dapat langsung koneksi ke internet. Karena
keterbatasan ini sebagian besar ISP (Internet Service Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat
untuk satu pengguna dan alamat ini bersifat dinamik, dalam arti alamat IP
yang diberikan akan berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke Internet. Di
satu sisi mereka membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke internet, akan
tetapi di sisi lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada satu
komputer yang bisa terkoneksi ke internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode
NAT. Dengan NAT gateway yang
dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat dibagi ke
beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet
secara bersamaan.
IP address
private tidak bisa di route ke internet (non-routed), hanya dipakai pada
jaringan internal yang berada pada range berikut:
jaringan internal yang berada pada range berikut:
Class Type
|
Start
Address
|
End Address
|
Class A
|
10.0.0.0
|
10.255.255.254
|
Class B
|
172.16.0.0
|
172.31.255.254
|
Class C
|
192.168.0.0
|
192.168.255.254
|
Untuk setiap paket yang dihasilkan oleh client, implementasi Network Address
Translation
(NAT) menggantikan IP address yang terdaftar kepada IP address client yang
tidak terdaftar.
NAT
adalah suatu
metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan
menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan
karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (Security), kemudahan serta
fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
NAT
merupakan salah satu protocol dalam suatu sistem jaringan, NAT memungkinkan
suatu jaringan dengan IP atau internet protocol yang bersifat privat IP
belum teregistrasi di jaringan internet untuk mengakses jalur
internet, hal ini berarti suatu alamat IP dapat mengakses internet dengan
menggunakan IP Privat atau bukan menggunakan IP Public, NAT biasanya
dibenamkan dalam sebuah router, NAT juga sering digunakan untuk menggabungkan
atau menghubungkan dua jaringan yang berbeda, dan mentranslate atau menterjemahkan
IP Privat dalam jaringan internal ke dalam jaringan yang legal network
sehingga memiliki hak untuk melakukan akses data dalam sebuah jaringan.
Jenis-jenis NAT
TIPE-TIPE NAT |
A. NAT
Tipe Statis
NAT
Statis menggunakan table routing yang
tetap, atau alokasi translasi alamat ip ditetapkan sesuai dengan alamat asal
atau source ke alamat tujuan atau destination, sehingga tidak memungkinkan
terjadinya pertukaran data dalam suatu alamat ip bila translasi alamat IPnya belum
didaftarkan dalam table NAT. NAT
Statia terjadi ketika sebuah alamat lokal (inside)
di petakan ke sebuah alamat global/internet (outside).
Alamat lokal dan global dipetakan satu lawan satu secara statik. NAT
secara statis akan melakukan request
atau pengambilan dan pengiriman paket data sesuai dengan aturan yang telah
ditabelkan dalam sebuah NAT
.
B. NAT
Tipe Dinamis
NAT
dengan tipe dinamis menggunakan logika balancing
atau menggunakan logika pengaturan beban, di mana dalam tabelnya sendiri telah
ditanamkan logika kemungkinan dan pemecahannya, NAT dengan tipe dinamis pada
umumnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu NAT sistem pool dan NAT sistem overload.
C. NAT
Sistem Pool
NAT
dengan sistem pool atau kelompok menggunakan sebuah tabel NAT dengan
logika dinamis, dimana logika yang ditanamkan dalam NAT tersebut pada umumnya
merupakan logika Fuzzy atau jika
lambang yang nilai translasinya belum pasti, dalam sistem pool suatu request belum tentu akan melewati
jaringan yang sama bila melakukan request yang sama untuk kedua kalinya,
Translasi Dinamik terjadi ketika router NAT diset untuk memahami alamat
lokal yang harus ditranslasikan, dan kelompok (pool) alamat global yang akan
digunakan untuk terhubung ke internet. NAT dengan sistem pool biasanya sering
dimanfaatkan untuk melakukan balancing
atau penyeimbangan beban pada jaringan.
D. NAT Sistem Overload
NAT
dengan sistem Overloading menggunakan
logika request atau permintaan dari
banyak client atau banyak alamat
dioperkan atau diberikan ke satu alamat IP distribusi. Sejumlah IP
lokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global (outside). Sejumlah IP Lokal /internal
dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global (outside). Hal ini sangat menghemat penggunakan alokasi IP dari ISP.
Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menggunakan metoda port multiplexing, atau perubahan port ke packet outbound.
Penggabungan
sistem overloading dan sistem pool telah dilakukan oleh banyak
produsen router dan menghasilkan logika yang banyak digunakan untuk load balancing saat ini yaitu Round Robbin Load Balancing, dimana
logika ini melakukan pengiriman request
secara berurutan, secara bergantian ke alamat gateway yang telah ditanamkan dalam
tabel NAT sebelumnya, sehingga suatu multirequest
dari sebuah alamat IP dapat melalui lebih dari satu alamat
distribusi, penerapan ini dapat dilakukan dalam penggunaan Dual Wan Router, selain itu logika
ini juga memiliki logika Fail Over,
dimana bila suatu alamat distribusi tidak dapat lagi mengirimkan paket maka
paket akan dialihkan ke alamat distribusi yang lain.
KONFIGURASI NAT |
Saat
ini Santekno akan menjelaskan cara mengkonfigurasi NAT menggunakan Cisco 3640.
Ini
contoh saja biar bisa terbayangkan konfigurasi di Router Cisco untuk penerapan
NAT. Berikut konfigurasinya :
1. FastEthernet1 (f1/0) dengan IP 192.168.0.1. Interface ini terhubung ke jaringan yang akan di NAT
2. FastEthernet0 (f0/0) dengan IP 152.118.99.52. Interface ini terhubung ke internet. Masuk ke mode privileged config t
1. FastEthernet1 (f1/0) dengan IP 192.168.0.1. Interface ini terhubung ke jaringan yang akan di NAT
2. FastEthernet0 (f0/0) dengan IP 152.118.99.52. Interface ini terhubung ke internet. Masuk ke mode privileged config t
Router# configure
terminal
Router(config)# interface fa1/0 (IP Private) Router(config-if)# ip add 192.168.0.1 255.255.255.0
Router(config)#
interface fa0/0 (IP Public)
Router(config-if)# ip add 152.118.99.52 255.255.255.0
Interface diatas terhubung ke
jaringan yang akan di NAT.
Pilih interface yang langsung
terhubung dengan NAT, dan definisikan network pada jaringan ini sebagai
network yang akan di NAT.
Router(config)# int
f1/0
Router(config)# ip
nat inside
Router(config)# ip
f0/0
Router(config)# ip
nat outside
Konfigurasi access list untuk digunakan
dalam proses NAT
Router(config)#
access-list 2 permit 192.168.0.0 0.0.0.255
Konfigurasi router
agar NAT semua paket dari IP Private 192.168.0.0 ke dalam IP Public
152.118.99.52
Router(config)# ip
nat inside source list 10 interface f0/0 overload
|
Konfigurasi
selesai. Cek apakah host pada jaringan 192.168.0.0 dapat terhubung ke internet.
Cek juga konfigurasi NAT pada router dengan perintah
show ip nat translation. Demikian Pengertian NAT (Network Address Translation) dan Cara Konfigurasinya, semoga postingan Santekno bermanfaat.
show ip nat translation. Demikian Pengertian NAT (Network Address Translation) dan Cara Konfigurasinya, semoga postingan Santekno bermanfaat.
Referensi :
http://tttahu.blogspot.com/2013/01/pengertian-network-address-translation.html
http://www.jejaring.web.id/pengertian-nat-dan-tipe-tipe-nat/
http://tttahu.blogspot.com/2013/01/pengertian-network-address-translation.html
No comments:
Post a Comment